Postingan

DIALOG HAMPA

Gambar
  Dialog hampa...   Dalam bait-bait aku merajut rindu Telah ku sampaikan pada setiap penjuru Pada rentan waktu tak menentu Selalu ku izinkan terusik oleh candu Yang kau sisipkan dalam kesempurnaan rasa Apakah boleh aku kembali bermukim? Aku butuh rumah untuk pulang... Dialog hampa...   Dalam perapian sederhana Yang disisipkan keriput senja mu yang menerawang hariku Dalam detak waktu selalu ku kenang Pada sebongkah album...  Pada secangkir kopi... Dan pada deretan buku-buku ku yang langu... Merajut jejakmu hanya mendera batinku   Dialog hampa...   Benar kata pepatah tua... Kelak kita akan bersyukur untuk setiap luka Dan akan bisa kembali menjerat keindahan baru Sekarang semua sudah baik-baik saja Dialog hampa... Mari bahagia dalam jalan berbeda.             

DEPRESI

Gambar
          Manusia   itu merupakan mahluk yang multidimensional. Karena itu ia kemudian terus menjadi sebuah persoalan sebab sifat dinamis, paradoksal dan misterius. Pada sifat nya yang dinamis membuat manusia terus-menerus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, pada sifat paradoksal nya membuat manusia itu tidak akan habis untuk di dalami, dan pada sifat misterius nya itu yang kemudian menjadikan manusia tetap merupakan sebuah rahasia yang tidak akan pernah bisa diungkap secara tuntas hanya dari satu perspektif. Dan untuk itu sangat sulit bagi kita untuk dapat mengerti sepenuh nya secara sempurna tentang manusia. Bagian tersulit dari memahami manusia itu sendiri, ialah menjadi manusia. Menarik bukan? Membahas mengenai manusia itu tidak akan ada habis nya, karena akan selalu ada hal-hal baru yang dapat kita temukan dari seorang manusia, yang dimana antar satu dengan yang lain mempunyai perbedaan. Tetang hal yang di sukai, tentang sikap, tentang ke...

Road of Death

Gambar
Belakang ini, perhatian saya tertuju kepada satu konsep mengenai kematian. Yang memicu saya semakin penasaran tentang perspektif menarik dari pikiran-pikiran para tokoh yang berkaitan mengenai hal tersebut. Awal mula ketertarikan itu, ialah ketika saya membaca satu buku yang berjudul “ How to Die . ”   Buku tersebut merupakan salah satu buku yang mengutip pikiran-pikiran nya seoarang filsuf yang dikenal dengan nama Seneca. Secara substansi dari buku tersebut berdasarkan pemahaman saya adalah tidak menyuruh orang untuk mati, namun mengajarkan kita untuk bagaimana cara nya memperoleh kematian itu. Kebanyakan dari kita memandang sebuah kematian itu sebagai suatu hal yang menyeramkan sekali, sehingga kita menjadi takut karena hal tersebut. Terutama jika kita korelasikan terhadap kepercayaan akan konsep surga dan neraka, yang bisa membuat orang semakin takut untuk mati. Kalimat yang saya beri tanda miring diatas merupakan pikiran murni dari saya yang dapat dijadikan perenungan khusu...

Menerapkan Filosofi Kaum Stoa

Gambar
  Beberapa minggu ini saya menghabiskan waktu untuk membaca buku-buku kaum Stoa atau Stoisisme, ya ketertarikan ini berawal dari membaca buku karangan nya Henry Manampiring yang berjudul Filosofi Teras, sungguh buku yang sangat bagus dan saya rekomendasikan bagi para pembaca. Bukan sekedar untuk dibeli, namun juga dibaca sampai habis. Secara garis besar nya substansi buku tersebut berfokus kepada bagaimana cara kita untuk melatih mental, dengan menerapkan prinsip-prinsip yang dipakai oleh kaum Stoa atau Stoisisme tersebut. Sejauh ini saya baru membaca buku-buku nya Seneca yang merupakan salah satu bagian dari kaum Stoa itu sendiri. Dan masih banyak lagi buku-buku mereka yang ingin saya baca sampai tuntas. Entah kenapa ? Namun baru kali ini muncul gairah besar untuk membaca semua buku-buku tersebut, mungkin karena rasa penasaran yang sangat besar terkait apakah yang dituliskan di dalam buku Filosofi Teras tersebut sesuai dengan apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam buku-buku ka...

Manusia Adalah Alam

Gambar
Beberapa waktu belakangan ini saya melakukan diskusi kecil-kecilan dengan Kakak Sepupu saya, sambil makan-makan santai dan gibahin problem kehidupan. Kami membicarakan banyak hal terutama mengenai bagaimana sebenarnya manusia dengan alam ini seharusnya berdampingan dalam apa yang disebut sebagai suatu ekosistem. Sampai tiba pada satu titik dimana muncul pertanyaan dipikiran saya tentang apakah sebenarnya yang merusak keseimbangan alam ini manusia atau sebenarnya alam itu sendiri ? Apakah sebenarnya manusia yang butuh alam atau alam yang justru membutuhkan manusia ? Kami mencoba memisahkan terlebih dahulu antara dua subyek ini, dimana manusia dengan alam itu sendiri kami ilustrasikan memiliki identitas yang berdiri sendiri yang berada dalam satu lingkaran utuh. Kakak saya pun menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan singkat tetang hal tersebut dengan mengutip   pembahasan dalam salah satu buku yang berjudul Marx’s Ecology: Materialism and Nature yang ditulis oleh John Bella...